BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 19 Agustus 2010

Desakan Nurdin Halid Mundur Gencar dari Timur

Desakan mundur kepada Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Nurdin Halid semakin gencar disuarakan, terutama dari wilayah timur Indonesia.

Desakan itu muncul pada dialog yang di gagas PSM Makassar dan Gerakan Sepakbola Bersih (Geser) Indonesia, di Hotel Imperial Arya Duta, Makassar, Selasa (23/3) malam. Pada kesempatan itu hadir pula Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Andi Alfian Mallarangeng.

Para undangan acara yang bertema 'Dari Timur Untuk Reformasi Sepakbola Indonesia' ini di antaranya adalah Ketua Umum Persebaya Surabaya, Saleh Ismail Mukaddar, Ketua Umum PSM Ilham Arif Siradjuddin, dan utusan dari Persiwa Wamena, Persib Balikpapan, Mitra Kukar Kutai Kertanegara, Persela Lamongan, dan Persma Manado, serta pengamat sepakbola Yesayas Oktavianus.

Peserta rata-rata mengeluhkan buruknya kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI. Mulai dari maraknya mafia wasit hingga tarif pemain asing yang tinggi sementara itu menjadi keharusan oleh BLI.

"Meski pemain kita bagus tetapi tetap harus ada uang sogok ke wasit atau minimal untuk servis mereka agar mereka tidak nakal. Kenyataan seperti ini sering saya alami. Masih mending jika bermain di luar tetapi kalau di kandang sendiri itu kan sudah keterlaluan," jelas Saleh Ismail.

Sementara itu, pengamat sepak bola Yesayas Oktavianus menilai selama kepengurusan Nurdin tak jelas dengan program kerjanya. " Dari 9 programnya, hanya satu yang berjalan yakni kompetisi. Itupun masih kacau," imbuh Yesayas.

Untuk itu, ia menganjurkan agar membuat moratorium sepak bola yang baru. Dengan mengganti seluruh instrumen dalam PSSI. Ia mengumpamakan, pengurus PSSI ini bagaikan berendam di kolam kotor sehingga semuanya harus diangkat.

"Dengan mengganti Nurdin saja itu tidak cukup sebab nantinya kita juga akan mengangkat 'Nurdin' yang lain. Tidak ada kata maaf bagi mereka yang mengurus sepakbola ini. Tak bisa dengan mengganti Nurdin saja," terangnya.

Sementara itu, Andi menegaskan bahwa keluh kesah mereka sebaiknya disampaikan langsung saat Kongres Sepakbola Nasional yang akan digelar di Malang pada 30-31 Maret mendatang

0 komentar: